Pengendalian intern yang baik merupakan cara bagisuatu
sistem untuk melindungi diri dari tindakan-tindakan yang merugikan. Dalam arti
sempit, pengendalian internhanya dibatasi pada kegiatan pengecekan,
penjumlahan, baik penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun.
Pengendalian intern secara luas, diantaranya ;
a. Batasan pengendalian intern, sebagai suatu sistem
pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran
yang diterapkan dalam perusahaan, dengan tujuan untuk :
mengamankan aktiva perusahaan.
mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi.
meningkatkan efisiensi.
mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap
jajaran organisasi.
Ringkasnya bahwa pengendalian intern tidak hanya meliputii
pekerjaan pengecekan tetapi juga meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam
perusahaan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
Dari definisi pengendalian intern yang dikemukakan tersebut
diatas dapat ditemukan beberapa konsep
dasar berikut :
Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai
tujuan tertentu, atau merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian
yang tidak terpisahkan.
Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman,
kebijakan, formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang
organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personil lain.
Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan
memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris entitas.
Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan
pertimbangan manfaat serta pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian, menyebabkan
pengendalian intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang
saling berkaitan yaitu pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
Sistem pengendaliaan intern meliputi struktur organisasi,
metode, dan ukuran yang diorganisasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntansi, mendorong efisiensi untuk
dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian intern merupakan
kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai empat
tujuan utama :
Untuk menjaga aktiva perusahaan.
Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkan catatan dan
informasi akuntansi.
Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan.
Untuk mengukur kesesuaian kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan oleh manajemen.
Berangkat dari tujuan diatas, maka sistem pengendalian
intern dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a) Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control)
Pengendalian intern akuntansi meliputi persetujuan,
pemisahan antara fungsi operasi, penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan
fisik atas kekayaan.
b) Pengendalian intern administrasi (internal administratife
control)
Pengendalian intern administrasi meliputi peningkatan
efisiensi usaha, dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan, misalnya
analisis statistik, studi waktu dan gerak, program pelatihan, dan pengendalian
mutu kegiatan perusahaan.
2. Karakteristik sistem pengendalian intern
Kehandalan sistem pengendalian intern harus dilandasi dengan
karakteristik dari sistem tersebut yaitu :
Adanya pendelegasian wewenang kepada petugas tertentu untuk
menyetujui transaksi dan penetapan tugas, pengecekan kepada petugas yang lain
untuk mengetahui bahwa transaksi telah disetujui oleh petugas yang berwenang.
Adanya penyelenggaraan akuntansi sedemikian rupa sehingga
mudah di cek.
Adanya pendelegasian secara fisik yang tepat, termasuk
penjagaan berganda terhadap aktiva yang dimiliki.
Adanya perifikasi secara periodik terhadap eksistensi aktiva
yang dicatat.
Memiliki pegawai yang cakap, mempunyai kemampuan dan latihan
yang cukup, sesuai dengan tingkat pertanggungjawabannya.
Adanya pemisahan fungsi penyimpanan aktiva dari fungsi
pencatatan, dan dari pelaksanaan transaksi yang bersangkutan.
3. Pengendalian intern dalam Sistem Informasi Akuntansi
Pembelian
Unsur-unsur pengendalian intern dalam siklus pembelian
dirancang untuk mencapai tujuan pokok pengendalian akuntansi, yaitu menjaga
kekayaan (persediaan) dan kewajiban perusahaan, menjamin ketelitian dan
keandalan data akuntansi (utang, kas, persediaan). Untuk merancang unsur-unsur
pengendalian akuntansi yang diterapkan dalam siklus pembelian, terdapat tiga
unsur pokok yaitu :
a. Organisasi
Fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan barang.
Fungsi pembelian harus terpisah dengan fungsi akuntansi.
Fungsi penerimaan barang harus terpisah dengan fungsi
penyimpanan barang.
Transaksi pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi gudang,
fungsi pembelian, penerimaan barang, pencatat utang, dan fungsi akuntansi yang
lain.
Transaksi retur pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi
pembelian, penerimaan barang, pencatat utang, fungsi akuntansi yang lain.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Surat permintaan pembelian otorisasi oleh fungsi gudang
untuk barang digudang, atau oleh kepala fungsi yang bersangkutan untuk barang
yang langsung dipakai.
Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau
pejabat yang lebih tinggi.
Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan
barang.
Bukti kas keluar oleh kepala fungsi pencatatan utang atau
pejabat yang lebih tinggi.
Memo debit untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi
pembelian.
Laporan pengiriman barang untuk retur pembelian diotorisasi
oleh fungsi pengiriman barang.
Pencatatan terjadinya utang didasarkan atas bukti kas keluar
yang didukung dengan surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan
faktur dari pemasok.
Pencatatan berkurangnya utang karena retur pembelian
didasarkan memo debit yang didukung dengan laporan pengiriman barang.
Pengurangan utang di dalam arsip bukti kas keluar yang belum
dibayar dan pencatatan di dalam register bukti kas keluar diotorisasi oleh
fungsi pencatat utang.
Pencatatan di dalam jurnal umum diotorisasi oleh fungsi
pencatat jurnal.
c. Praktik yang sehat ;
Surat permintaan pembelian bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi gudang.
Surat order pembelian bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian.
Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan barang.
Memo debit untuk retur pembelian bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian.
Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pengiriman barang.
Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing
dari berbagai pemasok.
Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan
barang jika fungsi ini telah menerima tembusan surat order pembelian dari
fungsi pembelian.
Fungsi penerimaan barang melakukan pemeriksaan barang yang
diterima dari pemasok dengan cara menghitung dan menginspeksi barang tersebut
dan membandingkannya dengan tembusan surat order pembelian.
Terdapat pengecekan, syarat pembelian, dan ketelitian
perkalian di dalam faktur dari pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk
dibayar.
Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara
periodik direkonsiliasi dengan rekening control utang di dalam buku besar.
Pembayaran faktur dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran
guna mencegah kehilangan kesempatan untuk memperoleh potongan tunai.
Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap “lunas”
oleh fungsi pengeluaran kas setelah cek dikirimkan kepada pemasok.
4. Pengendalian akuntansi
Pengendalian akuntansi mempunyai tujuan umum yaitu untuk
mengendalikan harta perusahaan. Ada dua kategori pengendalian akuntansi, yaitu
:
1. Pengendalian secara umum :
Pengendalian akuntansi secara umum untuk keamanan harta
perusahaan digolongkan menjadi :
a. Pengendalian organisasi, dapat terjadi apabila ada
pemisahan tugas (segregation of duties) dan pemisahan tanggungjawab
(segregation of responsibility) yang tegas.
b. Pengendalian dokumentasi; dokumentasi dapat mencatat
tentang deskripsi, penjelasan, bagan air, daftar-daftar, cetakan hasil
komputer, dan contoh-contoh objek dari sistem informasi. Dokumentasi dapat dikelompokkan
ke dalam dua bagian, yaitu:
Dokumentasi yang disimpan dibagian akuntansi yaitu dokumen
dasar, dokumentasi daftar rekening dan dokumentasi prosedur manual.
Dokumentasi yang ada di bagian pengolahan data yaitu
dokumentasi prosedur, sistem, program operasi, dan dokumentasi data.
c. Pengendalian perangkat keras dan perangkat lunak,
dirancang dalam komputer untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya
dalam sistem kerja.
d. Pengendalian keamanan fisik.
Pengendalian terhadap keamanan fisik perlu dilakukan untuk
menjaga keamanan perangkat keras, perangkat lunak, dan personal dalam
perusahaan.
Teknik untuk pengendalian keamanan fisik dapat berupa
alat-alat penempatan fisik yang membantu melindungi harta perusahaan, seperti ;
pengawasan terhadap pengasetan fisik, pengaturan lokasi, dan penerapan
alat-alat pengamanan.
e. Pengendalian keamanan data.
Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan
terhadap keamanan data yang tersimpan diluar supaya tidak hilang, rusak, dan
diakses oleh pihak yang tidak berkepentingan.
2. Pengendalian Aplikasi.
Pengendalian aplikasi berhubungan dengan pengoperasian
akuntansi sistem komputer. Fungsi dari pengendalian aplikasi adalah untuk
memberi jaminan yang cukup bahwa pencatatan, proses, dan pelaporan data sudah
dilakukan dengan benar sesuai prosedural.
Pengendalian aplikasi dikategorikan sebagai berikut :
Pengendalian masukan, Pengendalian ini dirancang untuk
mencegah atau mendeteksi kekeliruan dalam tahap masukan dalam pengolahan data.
Pengendalian masukan umumnya menyangkut efisiensi, persetujuan, masukan
terhormat, penandaan, pembatalan, dan lain-lain dalam proses komputer.
Pengendalian pemrosesan, Pengendalian ini mencakup
mekanisme, standarisasi, dan lain-lain.
Pengendalian keluaran, Pengendalian keluaran dirancang untuk
memeriksa masukan dan pemrosesan
sehingga berpengaruh terhadap keluaran secara absah dan pendistribusian
keluaran secara memadai. Pengendalian ini mencakup rekonsiliasi, penyajian
umur, suspensi berkas, suspensi account, audit periodik, laporan
ketidaksesuaian dan lipstream resubmission.
5. Pengendalian Administrasi
pengendalian ini bertujuan mengefisiensikan operasi kegiatan
dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. Manajemen
yang baik dapat menghindari perusahaan dari penyelewengan dan kesalahan,
sehingga mampu mewujudkan tujuan dan mendukung pengendalian akuntansi
perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar